Sunday, December 6, 2009

Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah

Musim hujan sudah tiba, curah hujan semakin meningkat. Genangan air mulai muncul. Di beberapa tempat malahan sudah terjadi banjir. Saat-saat seperti inilah, kita harus lebih waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).


DBD adalah penyakit yang disebarkan oleh virus. Kebanyakan korbannya tidak menujukkan gejala infeksi yang jelas, biasanya hanya mengalami sakit kepala, demam dan nyeri persendian.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa merusak pembuluh darah dan menyebabkan kematian. Virus DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang mengigit korban yang terkena DBD.

Nyamuk Aedes Aegypti senang dengan genangan air bersih yang tidak mengalir dan tidak terkena sinar matahari. Nyamuk tersebut keluar pada jam 10 pagi hingga jam 6 sore. Untuk mencegahnya, jagalah kebersihan lingkungan dan lakukan 3M ( menguras tempat berkembang biak jentik, menutup wadah air, mengubur kaleng dan ban bekas)
Gejala infeksi DBD yang dipaparkan oleh Dr. Sukman Tulus Putra, SpA(K), FACC, FESC:

Umumnya penderita akan merasakan gejala demam mendadak tinggi 2-7 hari, sakit kepala, serta terasa nyeri pada otot, sendi, serta tulang, dan dapat muncul bintik-bintik merah di dalam kulit, atau mimisan.

Penanganan di rumah adalah dengan memberi cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi (oralit, jus buah, susu, dll). Turunkan demam dengan memberi obat penurun demam parasetamol.

Periksakan ke dokter apabila dalam 3 hari demam anak tak juga turun. Meski demam turun, tetapi anak terlihat tidur terus, mengeluh sakit perut atau kaki dan tangan kanan terasa dingin seperti es, ini merupakan tanda bahaya, yaitu anak memasuki masa kritis, yaitu hari ke 4-5, adalah fase kebocoran plasma. Penanganan yang tepat pada fase ini akan memperbesar peluang untuk tidak terjadi pendarahan yang berakibat fatal.

Bila di rumah kita sudah ada yang terkena demam berdarah, ada baiknya dilakukan fogging (pengasapan). Fogging sebaiknya dilakukan 2 tahap untuk memastikan matinya nyamuk.

Jarak antara fogging pertama dan kedua, minimal adalah seminggu. Demam berdarah bisa menyerang siapa saja, biasanya usia produktif (11-45 tahun). Tetapi sebagian besar para penderitanya adalah anak-anak, karena anak-anak rentan pada keseimbangan cairan.

Jangan sampai kita menambah daftar panjang korban DBD lagi. Segera jaga kebersihan dan tetap waspada pada bahaya DBD. (wien/Mombi)

Sumber :
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Parents-Area/Parenting-Skill/Musim-Hujan-Tiba-Waspada-Demam-Berdarah

No comments:

Post a Comment